September 27, 2007

Empat Mata, Tayangan Tak Layak Tonton



Empat Mata, Tayangan Tak Layak Tonton Versi MUI
Anwar Khumaini - detikcom

Jakarta - Tayangan Empat Mata di Trans7 yang dipandu komedian Tukul Arwana tidak layak ditonton masyarakat. Hal ini berdasarkan penilaian Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada paruh pertama di bulan Ramadan.

"Sebab mengeksploitasi kekerasan, seksualitas dan tindakan negatif lainnya," ujar Ketua MUI Amidan di Kantor Depkominfo, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2007).

Dijelaskan Amidan, penilaian MUI terhadap tayangan Empat Mata itu terlihat pada 14 September dengan bintang tamu pemain film Chintami Atmanegara. Tayangan itu mengulas peran olahraga untuk membuat kencang tubuh, khususnya dalam memuaskan suami.

Saat itu, lanjut Amidan, Chintami berkata "Mas Tukul matanya jangan melihat sini terus," (sambil melihat ke buah dada Chintami).

Adegan tidak berhenti sampai disitu, menurut Amidan, Chintami juga mempermainkan resleting bajunya, seolah-olah melindungi buah dada, tapi sekaligus mengundang perhatian pada area itu.

Selain Empat Mata, tayangan tidak layak tonton versi MUI lainnya ada 16, yakni:

1. Sinetron Cowok Ideal yang ditayangkan Senin 17 September pukul 09.00 WIB oleh SCTV.

2. Cinta Lama Bersemi Kembali, pada Jumat 14 September pukul 13.00 WIB di SCTV.

3.Legenda Buta Kala, pada Jumat 14 september pukul 20.15 di TPI.

4. Stasiun Ramadan, saat sahur di RCTI pukul 03.00 WIB-04.30. Acara tersebut dipenuhi percandaan yang berbentuk olok-olok dan sebutan-sebutan yang merendahkan manusia dan aksi yang melecehkan bentuk fisik seperti gigi tongos Tukul yang dieksploitasi.

5. Sinetron Ramadan Keluargaku Harapanku yang ditayangkan Indosiar menjelang magrib.

6. Stardut yang ditayangkan Indosiar usai tarawih tiap hari Jumat.

7. Sinema Lost in Singapur pukul 7.30-8.30 tiap hari Sabtu di Lativi.

8. Film Warkop DKI setiap Sabtu dan Rabu pagi di Lativi.

9. Empat Mata Sahur di Trans7.

10. Ngerumpi pukul 09.00 WIB.

11. Gosip Pagi di Trans7.

12. Kayamath di antv.

13. Seleb Dance pukul 21.00 WIB.

14. Silat Lidah pukul 20.00 di antv.

15. MTV Ampuh pukul 10 pagi pada tayangan penyanyi Dewi Sandra dengan lagunya Cinta Lama yang memperlihatkan bagian dada dan adegan pelukan.

16. Saatnya Kita Sahur, TransTV. Terlihat penampilan Olga Syahputra yang terlalu vulgar berperan sebagai wanita.

Untuk itu, Amidan mengimbau orangtua jika anak-anak menonton tayangan tersebut untuk segera mematikan televisi.

"Kita tidak berwenang untuk menghentikan. Kita hanya menyerukan tayangan tidak layak ditonton," tutup Amidan. (nik/sss)

Diposting oleh Imam M. di milis Sipil '98 pada Sep 26, 2007 8:41 PM

5 Comments:

Anonymous said...

Siapa itu MUI?? Masih banyak tugas MUI yang lebih penting ketimbang ngurusi tayangan TV. Misalnya kenapa lebaran di Indonesia sering berbeda. Muhammadyah sudah menetapkan lebaran 1428 jatuh pada 12 Oktober, sementara NU masih menunggu 11 Oktober, ada hilal ga?

Kalau ngomong tayangan TV, berapa sih yang layak ditonton. Kayaknya hampir tidak ada.

Salam
Erwinda

[Sep 26, 2007 10:20 PM]

Anonymous said...

Saat ini yg layak tonton & ditunggu2 adalah Adzan
Maghrib

[Sep 26, 2007 10:51 PM]

Anonymous said...

Makane mending moco Koran Tempo wae
yen nemu sesuatu yang tidak layak baca langsung wae
disobek-sobek

[Sep 27, 2007 6:43 AM]

Anonymous said...

win, ngurusi TV memang sudah selayaknya menjadi bagian MUI. Itu
berhubungan dengan akhlaq. Relakah dikau seandainya anakmu akhlaqnya
rusak? Ini salah satu cara saja untuk mencegah kerusakan akhlaq yg
lebih dahsyat.

Nah, kalau yg begini aja diurusi MUI, mestinya hal yg lebih besar
juga donk. Aksesmu untuk meliput keg MUI kan terbuka. cobalah untuk
meliput ke sana.

btw, untungnya gue gak punya tv... dan ta punya keinginan untuk punya
TV.

[Sep 27, 2007 8:52 AM]

Anonymous said...

kalo bicara layak tonton, memang acara2 tv kita tidak layak, tapi apa yg bisa kita lakukan? Kita cuma bisa menghimbau orang2 terdekat kita.. atau istilahnya mengkampanyekan penolakan tayangan2 tv yang tidak layak,tentu saja bukan kampanye layaknya kampanye parpol ato demonstrasi mahasiswa, tetapi kampanye dari personal ke personal,dengan harapan orang2 akan sadar akan hal2 yang tidak untuk mereka, maupun anak2 mereka.... mungkin gak ya kita bs melakukannya..