August 13, 2007

Proyek Padat Karya di India

Salah satu contoh methode Pengecoran Slab hemat listrik n Padat Karya (versi Indihe tengtu sajah..).

Mixer datang


Padat Karya


Safety First


Transportasi manual


The trully padat karya!


But, ada yg bagus dri India. Walopun desain mobil, mtor n mesinnya kbanyakan trasa "old fashioned", tpi mereka bikin sendiri.. Kayata Bajaj, Mahendra, Bolero.. And rata2 produsen mobil luar klo mangsup ke india hrus kerja sama.

Hasilnya.. ada Suzuki Scorpio, Suzuki Maruti n Hero Honda. Salut dah..

Apalagi internetnya.. murah.. Tpi ane kagak bisa mke, brhubung HP SE saya softwarenya crash stelah di setting Internet india. Sering hang trus mati..

Diposting oleh Yuli Aji Prabowo di milis Sipil '98 pada 11 Agustus 2007 @ 19:51

Read More...

August 8, 2007

TVS Apache RTR 160





Kandidat pesain motor jepang di indo

The specs:
TVS Apache RTR 160

ENGINE

4 Stroke, 159.7 cc, Single
Maximum Power: 11.19 KW (15.2 bhp) @ 8500 rpm
Maximum Torque: 13.1 Nm @ 6000 rpm
Bore x Stroke : 62mm x 52.9 mm
Compression Ratio: 9.5:1
Carburettor: Mikuni BS-26
Valve train: 2 Valves, single cam
Valves per cylinder: 2 Valves
Power to weight ratio: 111.76 bhp / ton
Starting: Electric & Kick Start
Idle speed : 1400rpm
Ignition: IDI-Dual mode digital ignition
Engine oil capacity: 1000 ml

TRANSMISSION

Clutch : Wet, Multi-Plate
Primary reduction: 65/21
Final reduction: 44/13

CHASSIS

Type: Double Cradle

SUSPENSION

Front: Telescopic Forks, 105mm Stroke
Rear: Monotube Inverted Gas filled shox (MIG) with spring aid
Castor angle: 25.5°
Trail length: 81.3 mm


BRAKES

Front: 270 mm Petal Disc
Rear: 130 mm Drum

WHEELS AND TYRES

Rim size (Front): 1.85 x 17”
Rim size (Rear): 2.15 x 18”
Tyre size (Front): 90/90 x 17”
Tyre size (Rear): 100/80 x 18”
Tyre make: TVS Tyres

Fuel tank capacity: 16.0 lit
Reserve: 2.5 lit
Useable reserve: 1.7 lit

DIMENSIONS

Length: 2020 mm
Width: 730 mm
Height: 1050 mm
Wheelbase: 1300 mm
Saddle height: 790 mm
Ground clearance: 180 mm

WEIGHTS

Kerb weight: 136 kg
Weight distribution: Kerb (F/R) 60/76 kg
Laden (F/R) (Solo - 65kg) 79/122 kg

PERFORMANCE (TVS claimed)

0-60 kph: 4.80 seconds
0-100 kph: 17.69 seconds
0-100 m: 7.91 seconds
0-400 m: 19.70 seconds
30-80 kph (4th gear): 11.84 seconds
30-80 kph (5th gear): 15.68 seconds
Maximum speed: 118 kph

Diposting oleh Burhanudin Hanafi di milis Sipil '98 pada 8 Agustus 2007 @ 11:54

Read More...

August 4, 2007

KISS



Keep It Simple Stupid

Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.

Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :
  1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang.Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong.

    Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.

    Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong.
    Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

    Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

  2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa,mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol,terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.

    Namun apakah yang dilakukan para orang Rusia? Mereka menggunakan pensil!

  3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.

    Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

    Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".




Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada.

Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada berfokus pada masalah.

Diposting oleh budi di milis Sipil '98 pada 19 September 2005 @ 17:15

Read More...

August 2, 2007

Dozer D375, Dozer besar nih....

Teman2ku semua, baik yang masih setia di dunia Civil Engineering maupun yang sudah menjalani bidang yang lain, aku mau bagi2 info buat nambah wawasan kita nih. Di proyekku di Samarinda, aku make alat berat ini, buldozer merk Komatsu seri D375A. Alat ini jarang banget dipake di proyek cut and fill konstruksi, karena saking besarnya. Yang "kuat" make biasanya di tambang batubara. Berhubung di site proyekku harus "menghancurkan" gunung batu, mau-gak mau didatangkan lah dozer ini.

nih gambarnya :


Beberapa spesifikasi teknis yg kuingat :
Tinggi Blade (itu tuh, yang buat ndorong tanah di depan) = lebih dari 2 m
Konsumsi solar = hampir 1000 liter untuk 1 hari kerja (masa operasi +/- 8 jam)
Harga sewa per jam = 700 ribu (nett, belum termasuk pajak2)

Sebagai perbandingan, biasanya di cut fill konstruksi biasa, makenya Komatsu D85. Nah, D375 ini kapasitasnya lebih dari 5x-nya. tapi dengan tarif sewa cuma 3x-nya. (tapi konsumsi solarnya....bikin nangis)

Di proyekku sekarang, alat berat yg ada adalah :
Excavator PC200 (3 buah), kalo yang ini adalah Excavator yang paling umum, banyak dipake.
Excavator PC300 (2 buah), kapasitas 2x PC200.
Dozer D375 (1 buah)
Dozer D85 (3buah)
Dumptruk Kecil (5 buah)
Dumptruk besar 10 roda, mirip sama yang dipake buat ngurug di Lapindo (4 buah).

Kenapa butuh alat berat sebanyak itu, padahal cuma proyek perumahan? he..he..he.., itulah Kalimantan. Motong gunung setinggi 30 meter, atau ngurug jurang sedalam 20 meter sudah biasa. Di proyekku timbunan yang paling tinggi (padahal untuk kavling lho) ada yang sampe 22 meter.

Kebutuhan solar untuk alat berat di atas sekarang kurang lebih 10 ton (10.000 liter) habis dalam 4 - 5 hari. Untuk solar aja, di 2007 ini anggaranya kurang lebih Rp. 1,3 M. Mau tahu siapa supplier solarku? Tidak lain dan tidak bukan adalah Pertamina Depot Samarinda, yang mana Wakil Ka Depotnya adalah Zaenal Agus Syukur, ST, kelas ganjil, sipil 98 UNS Solo-karto. (sstt, denger2 Zaenal udah dipromosikan untuk jadi Kepala Depot lho....)

Oke, mungkin itu dulu. Barangkali ada teman2 yang lain, yang mau sharing informasi juga? Biar ilmu kita update terus.... dan gak mesti harus di bidang Civil Engineering. Ditunggu ya......


Diposting oleh Ahadi Abdul di milis Sipil '98 pada 27 April 2007 @ 18:30

Read More...

August 1, 2007

Milih MoTor


cuma sekedar info+saran
wah kalo milih motor jangan asal teknologi bagus/terbaru.

motor china, korea ataupun sejenisnya kadang teknologinya lebih maju akan tetapi yg juga harus diperhatikan kualitasnya, misalnya saja mungkin mochin jg sudah ngeluarin teknologi seperti kharisma-honda (sistem karburasi dengan pengabutan agar lebih efisien bahan bakar karena campuran bensin dan udara lebih sempurna) akan tetapi kalo aku mungkin lebih milih supra yg buatan honda meski teknologinya sdh dibilang agak kuno bahkan bisa dibilang masih pilih prima ato grand meski teknologi ketinggalan.

Alasannya adalah bahan yang dipakai dalam pembuatan mesin lebih bagus. hal ini berhubungan dengan campuran logam yang dihasilkan.
campuran logam yang di ciptakan produk jepang/eropa lebih sempurna dari korea/china karena produk korea/china cenderung utk menekan harga.
Secara logika logam bagus tingkat ke-aus-annya lebih rendah sehingga lebih awet.



Dilapangan yang aku perhatikan selama ini produk korea/china rata2 bertahan sekitar 2 atau 3 tahun bahkan ada yg cuma 6 bulan mesin rontok, setelah itu banyak masuk bengkel krn ganti onderdil yang aus.hal ini bisa nelan biaya total ampe 2 jt.hitung aja sendiri, piston sekitar 50rb, ring piston 90rb, belum lg tabung piston, trus rante kamprat dll. itupun blm biaya turun mesin + waktu yg terbuang aklo motor sedang masuk bengkel. selesai??

BELUM SOBAT.
biasanya yg namanya aus biasanya merembet kedalam gigi2 dalam mesin.
selesai??

BELUM SOBAT
harga jual kembali motor bisa jatuh ampe 50%, kalo bisa laku pun sdh Alhamdulillah.

Nah loo.. pilih mana.
Saran : kalo aku mending kalo uang gak cukup mending beli motor jepang kredit aja ato beli bekas asal msh terawat drpd sengsara belakangan. Semua keputusan kembali kepada yg punya uang ini cm sekedar saran.

WAH KOK KAYAKNYA MENGGURUI YA? YA MAAP.


Diposting oleh tuwuh di milis Sipil '98 UNS pada 29 juli 2007 @ 00:55

Read More...

Ketika Kita Berhadapan dengan Arsitek


Saya pengen berbagi pengalaman dengan teman2
Terutama buat temen2 yang saat ini berada dilingkup dunia konstruksi
Kemarin adalah pengalaman berharga buat saya.
maaf kalo sedikit bercerita

Saya pernah menghadapi suatu problema..
Dimana ketika membangun rumah di jakarta..
Saya diminta oleh arsitek menghilangkan beberapa balok anak yang katanya sangat mengganggu dakting ac central yg dia rencanakan..

Saya sebenarnya sudah menolak beberapa kali, tapi dia selalu medesak untuk menghilangkannya..
Saya akhirnya luluh dan menghilangkan balok anak yang saya butuhkan..

Dan apa yang saya perkirakan benar2 terjadi, dimana balok anak tersebut sebenarnya sgt penting buat struktur saya.. terutama adalah berperan penting terhadap kekuatan dak yg disangga..
Dak saya skrg melentur..

Saya akhirnya mengganti balok anak tsb dg baja WF untuk penggantinya..
Akan tetapi ini berpengaruh thd dakting AC central saya, krn sdh tpasang semua berikut plafon..
otomatis harus dibongkar..
dan otomatis biaya membengkak..
dan arsitek hanya diam....



Pusing bukan..
Ketika kita dihadapkan sbg penanggungjawab..
Jadi dari pengalaman ini...
Saya tidak akan toleran lg dg arsitek bila sdh berhubungan dg struktur saya..

Memang resiko kita..
Bahwa bila rumah bagus kita tdk akan dpt pujian.. tapi arsitek yg dpt pujian.. sedangkan ketika apa yg kita bangun bermasalah, pertama kali..pasti kita yg dicari dan dianggap jelek..

Demikian sekedar sharing cerita dari saya..



Diposting oleh nurdin di milis Sipil '98 pada 29 juli 2007 @ 02:41

Read More...

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Alhamdulillahi rabbil 'alamiin.

Blog baru, tempat warga sipil '98 uns nongkrong, ngobrol2, pameran, dst...
Semoga komunikasi tetap terjalin erat.

Semoga bermanfaat,
Amin.

Read More...