September 5, 2007

Anehnya orang kaya di negeri indOnesia




Sungguh aneh orang-orang kelas menengah-atas di Indonesia. Mereka punya posisi (jabatan), rumah dan mobil, namun rasa kekanak-kanakan masih saja menjadi milik golongan manja ini. Tidak dipungkiri bahwa porak-porandanya negeri ini tentu sedikit banyak dilakukan kelas ini, yang berpendidikan, dan tentunya berpenghasilan diatas rata-rata penghasilan masyarakat Indonesia yang berjulah sekitar 220 Juta.

Kelas ini yang berpenghasilan rata-rata 220.000/hari dibandingkan kelas melarat di Jakarta yang berpenghasilan Rp. 6.200/hari, lebih lantang berteriak minta subsidi jalan toll dibandingkan minta kelancaran minyak tanah bagi masyarakat bawah, sungguh suatu yang menggelikan bagi bangsa yang sedang menuju titik nadir ini.

JALAN TOLL yang hanya bisa dinikmati dengan jalan kekiri kekanan, kecepatan yang disesuaikan, berpendingin yang diatur dan harga yang relative murah tentunya hanya bisa dinikmati orang-orang berduit dari kelas menengah dan kelas atas. Toh kelas miskin, melarat dan kelas minyak tanah hanya bisa menikmati halusnya jalan bersubsidi itu dari kendaraan umum, yang umumnya penuh sesak, apeg dan panasnya hinga keubun-ubun. Jalan TOLL yang hanya menjadi obyek menghela napas bagi pengendara motor yang berpanas-panas, masih juga menjadi obyek meminta subsidi kelas menengah terhadap kelas rakyat kebanyakan.

Dan inilah yang SEDANG DISUARAKAN KELAS BORJUIS untuk meminta semurah-murahnya harga tarip Toll. Kenaikan yang rata-rata hanya Rp. 5500, dipaksakan menjadi persoalan bangsa lewat Class-Action, Interpelasi dan mungkin Aksi Pemogokan Kaum Menengah. Mereka seolah ingin membuat Negeri sendiri yang hanya berisi orang-orang bermobil dan berpenghasilan Jutaan perbulannya.

Atau mungkin para kelas ini sedang mempersiapkan negeri , seperti halnya kaum Kaya-raya di Pondok Indah. Kaum Miliuner Pondok-Indah yang umunya mempunyai penghasilan diatas Rp. 25 Juta/Bulan [Lihat banyaknya pajak yang harus dibayar dan 20% nya], masih saja minta dibelaskasihani dengan PENOLAKAN JALUR BUSWAY [Jalur Kaum Melarat] melewati Jalan Pondok Indah, dengan alasan kebisingan, kemacetan dan rawan segala aspeknya. SUNGGUH SUATU PERNYATAAN YANG MENYAYAT HATI MASYARAKAT KEBANYAKAN.

Jalur bussway yang akan dilalui mayoritas masyarakat menengah kebawah, harus berhadapan dengan para miluner POndok Indah yang hanya segelintir Pedagang, Pensiunan Pegawai Negeri atau bahkan Pensiunan Tentara. Bahkan Pensiunan Pegawai Negeri dan Pensiunan Tentara disanapun tidak tahu apakah duit untuk membeli rumah didaerah PONDOK INDAH benar-benar dari gajinya atau entah turun dari langit ketujuh.

Untuk itu para kaum papa, masyarakat bawah kolong, pemakai minyak tanah dan pengendara sepeda motor, hendaklah bersatu untuk menyuarakan bahwa MEREKA YANG SEDANG MENIKMATI MANISNYA HASIL NEGERI hendaklah lebih bersikap NASIONALIS, TIDAK BERMANJA-MANJA DAN LEBIH MENGERTI ARTI KEMISKINAN bagi kebanyakan anak negeri Indonesia.

Class-Action tidak hanya bisa dilakukan oleh para kelas borjuis,
tetapi bisa dilakukan juga oleh kaum mayoritas negeri ini.

Salam Anak Negeri Jakarta.


Forwarded message:
From: PAM Jaya Jakarta
Date: 4 Sep 2007 06:20
Subject: ANEHNYA ORANG KAYA NEGERI INDONESIA
To: megacitra_groups@yahoo.com

0 Comments: